Alhamdulillah, ada satu teknologi yang hadir di rumah kami. nama alat tersebut adalah dryer alias pengering pakaian. Jadi saya tidak perlu lagi menjemur pakaian, mengangkat pakaian lagi. Saya juga tidak perlu mengomel saat menemukan bulu-bulu anabul mampir dan menempel di pakaian yang sudah dicuci dan dijemur, kok malah banyak bulu dan debunya. Alhamdulillah drama laundry sebagian berkurang. Alhamdulillah terima kasih.
![]() |
| gambar mesin cuci dan dryer electrolux |
Mesin Cuci Electrolux di Rumah Bermasalah - Sebab
Semua berawal dari drama mesin cuci Electrolux yang telah menemaniku sudah hampir 5 tahun mogok menyelesaikan pekerjaannya. Proses washing berjalan dengna baik, meskipun ada suara-suara yang tidak biasa. Mesin cucipun bergerak ke samping dan terkadang hampir lompat dan saya sudah menjerit-jerit memegang mesin cuci tersebut supaya tidak berpindah terlalu jauh.
Namanya ada mesin namun saat bekerja tidak terlihat nyaman, pasti rasanya kurang tenang ya. Saya harus menunggu proses pencucian. Apalagi saat proses spin, wah saat saya sedang makan, mau tidak mau makanan tersebut saya tinggal, khawatir lompat kejauhan kan berabe. Tidak berhenti di situ, beberapa waktu setelah itu, hasil spin juga jauh dari normal. Mesin cuci tidak dapat memeras pakaian secara normal, hasilnya masih basah, bukan lagi deh, bisa dibilang air bisa jatuh jatuh lagi. Saya tidak dapat menjemur di dalam ruangan, karena pasti banjir karena pakaian masih banyak airnya.
Self Laundry - Solusi Mencuci Pakaian
Mencari jalan keluar atas drama rumah tangga perihal mencuci pakaian. Opsi terbaik adalah memanggil kang service. Kendalanya pernah berurusan dengan memanggil service dari sebuah brand mesin cuci, malah jatuhnya lebih muahal saat membeli spare part. Saya berinisiatif mencari kang service mesin cuci lokal dulu deh. Namun belum sampai mencari kang service, mesin cuci kembali ke setting awal, sudah bisa memeras sampai tidak keluar airnya saat dijemur. Alhamdulillah meskipun mesin cuci masih juga bergoyang ke kanan gitu.
Baca juga drama mesin cuci lainnya, yaitu saat mesin cuci tidak dapat mengeluarkan air. Duh rasanya pusing dan deg degan gak sih, mesin bermasalah gitu? Ternyata saya harus menerima kenyataan bahwa mesin cuci bermasalah dengna drama heboh dikarenakan kesalahan saya yang lupa tidak mengecek pakaian sebelum dicuci. ada koin-koin yang enggan keluar sepertinya dari kantong si pemilik pakaian tersebut. Hm, hal ini menjadikan pelajaran, pentingnya mengecek pakaian sebelum pakaian tersebut masuk ke dalam mesin cuci. Dan, supaya mesin cuci ndak pakai drama saat digunakan.
Di tengah drama mesin cuci bergoyang ke kanan dan mengeluarkan suara berisik, saya mencari ikhtiar lain. Yup, pergi ke self laundry atau coin laundry terdekat dengan tempat tinggal-yang sudah ada rekomendasi dari teman. Proses self laundry sendiri seperti yang kita lihat di film-film dari luar negeri gitu. Mencuci pakaian di coin laundry dilakukan sendiri, ditunggu dan setelah kering dari proses dryer, bisa dilipat dan pulang ke rumah. So, dari rumah, saya menyiapkan pakaian kotor yang dimasukan ke plastik besar, liquid detergent dan softener membawa sendiri serta plastik untuk pakaian bersih.
Menjadi pengalaman baru mencuci pakaian di self laundry. Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci mandiri tersebut bisa di angka hampir 2 jam lebih, jika sedang ramai bisa 3 jam karena proses melipat kadang yang menghabiskan banyak waktu. Mengapa melipatnya lama? karena ada beberapa pakaian yang bisa dilipat serius dan langsung dimasukan ke lemari dan bisa digunakan langsung, tanpa harus disetrika.
Saking mudah dan nyamannya mencuci pakaian di coin laundry, suamiku dan si kakak ikut urun tenaga dan waktu untuk mencuci pakaian, tanpa saya. Beberapa kali yang mencuci pakaian di coin laundry ya, mereka berdua, bapak dan calon bapak. Sampai akhirnya kami sepakat membeli dryer atau si pesin pengering. Masya Allah sampai juga di episode menghadirkan mesin dryer di rumah tangga untuk membantu meringankan pekerjaan laundry.
Venting Dryer Electrolux UltimateCare300 Series
Waktu itu ritme kami sedang sibuk-sibuknya. Anak-anak banyak kegiatan di rumah dan weekend menjadi hari leyeh-leyeh terasyik di rumah saja. Alhasil kami membeli mesin pengering/ dryer Electrolux via online. Tentu, sebelumnya mencari referensi mesin pengering/ dryer yang banyak reviwe positif atau hemat listrik. Ada beberapa pilihan, namun kami sampai di pilihan Venting Dryer Electrolux UltimateCare300 Series. Pilihan di toko tersebut ada yang 8 kg dan 9 kg, kami memutuskan memilih yang 9 kilogram, dengan asumsi mesin cuci Electrolux di rumah kapasitasnya 7 kg.
![]() |
| Bagian ventilasi mesin pengeringnya nih |
Pemakaian mesin dryer Electrolux di rumah sudah hampir 3 bulan, so far, kami menjalani hari-hari yang sangat terbantu dengan adanya Venting Dryer yang bekerja dengan cara menghisap udara di sekeliling, lalu udara yang masuk tersebut akan dipanaskan dan panas inilah yang membantu penguapan pakaian yang lembab tersebut. Jadi, udara yang lembab di dalam mesin akan dibuang melalui selang ventilasi. Sepanjang memiliki mesin pengering ini, saya masih menggunakan fitur MixedDry. MixedDry artinya saya memasukan jenis pakaian yang bebeda dalam satu putaran pengeringan, jadi saya tidak perlu memisahkan jenis pakaian yang berbeda.
![]() |
| Nah, fitur mixedDry yang sering digunakan |
Flash back ke tahun awal pernikahan, Alhamdulillah teknologi maju, pertama yang kami beli adalah mesin cuci. Tujuan suami waktu itu, supaya saya tidak perlu mengucek pakaian dan meringankan pekerjaan rumah. Sampai anak pertama dan kedua lahir, sofapun belum terbeli, lemari pakaian juga masih membeli yang plastik, namun urusan mencuci pakaian, dicari yang mudah. Drama-drama permesin cucian diawali dengan koin yang nyangkut di mesin, sehingga tidak dapat memutar dengan maksimal. Drama kedua, kabel mesin cuci digigit hewan pengerat dan drama ketiga mesin cuci bergerak dikarena lantai ruang laundry yang miring.
Ikhtiar demi ikhtiar mencari solusi dilakukan, laundry kiloan pernah menjadi pilihan saat cucian menumpuk ataupun mati air dan listrik. Finally pengalaman mencuci pakaian mandiri di coin laundry menjadi penentuan akhir, saya mau menggunakan mesin dryer. Yup, sudah sering suami memberi saran saat saya sangat lelah dengan drama ngeroll bulu anabul di pakaian saat sedang menyetrika. Dikarenakan pilihan yang bisa dipilih adalah mesin pengering konversi gas, saya masih khawatir. Pertimbangan mengapa saya khawatir masuk logika juga dikarenakan ada anabul yang bisa saja tertarik dengan nyala api dari mesin dryer, meski tertutup tetap saya belum nyaman.
Baca juga nih, pengalaman pertama mencuci pakaian ke laundry kiloan tetapi sistemnya satu tabung khusus untuk satu keranjang milik kita sendiri. Solusi untuk menjaga pakaian tidak tertukar dengan pakaian milik orang lain. Dulu, saya memilih menggunakan laundry kiloan yang terpisah dari konsumen lainnya adalah sepulang libur lebaran, banyak sekali tumpukan pakaian kotor dan terbatasnya ruang untuk menjemur.
So, Venting Dryer Electrolux UltimateCare300 Series menjadi teman yang meringankan pekerjaan laundry di rumah, setelah sebelumnya banyak drama dan mencoba laundry mandiri di coin laundry. Apakah saya masih melakukan pekerjaan menyetrika? tentunya iya dong, untuk seragam sekolah, kemeja, atau bahan pakaian untuk ke luar rumah disetrika jika jenisnya katun. Untuk jeans, kaos pakaian rumah, saya tidak setrika lagi, termasuk one set katun untuk baju rumahan milik sayapun, kadang saya setrika kadang tidak, hehehee. Info update, Alhamdulillah mesin cuci Electrolux saya sudah sehat nih. Sesuai diagnosa, gearbox bermasalah dikarenakan mesin cuci sering bergoyang. Bismillah ya semua mesin yang membantu meringankan pekerjaan di rumah, semuanya sehat dan berkah, aamiin.
![]() |
| Mimi si anabul sangat penasaran dengan sesuatu yang baru |
Itulah alasan saya akhirnya menggunakan dryer di rumah. Saya ingin tahu juga alasan teman-teman yang menggunakan dryer di rumah, apakah alasannya sama dengan alasan saya di atas/ ada hal lainnyakah? Lalu jika teman-teman memiliki permasalahan dengan mesin cuci, bagaimana menyikapinya? langsung panggil tukang service lokal atau menghubungi customer service brand yang digunakan? tentunya masing-masing memiliki pertimbangan sendiri-sendiri ya, karena semua tergantung keadaan masing-masing. Sampai jumpa di cerita lainnya dari ceritanya Astin Astanti. Sampai jumpa ^^




No comments:
Post a Comment
Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih